Standart BIOS Setup
Date
Di sini Anda harus men-setting tanggal yang sesuai untuk real time clock.
Di sini Anda harus men-setting tanggal yang sesuai untuk real time clock.
Time
Di sini setting-lah waktu yang tepat untuk real time clock. Sebuah real time clock yang salah disettings dapat saja menimbulkan masalah, misalnya jika real time clock itu diminta oleh sebuah online-banking-software sebagai kriteria plausibilitas (kewajaran). Selain itu apabila Anda ingin mengetahui apakah BIOS Anda dapat mengatasi masalah tahun 2000 (Y2K) yang telah dikenal, maka settinglah tanggalnya menjadi tanggal 31.12.1999 dan jamnya menjadi 23:57. Simpanlah settings tersebut dan kemudian matikan komputernya. Setelah lima menit berlalu Anda dapat men-startup komputer itu kembali dan memeriksa tanggalnya dengan bantuan perintah date yang ada di dalam DOS-mode. Jika sekarang yang tercantum adalah tanggal 1.1.2000, maka semuanya beres yang mana pada versi-versi BIOS mulai pertengahan tahun 1995 biasanya seperti itu.
Jika tidak maka Anda kemungkinan harus mencari sebuah BIOS-Update. Setidaknya jika Anda merencanakan untuk tetap menggunakan komputer tersebut di dalam tahun 2000 untuk mengakses data yang sensitif dengan Y2K.
Di sini setting-lah waktu yang tepat untuk real time clock. Sebuah real time clock yang salah disettings dapat saja menimbulkan masalah, misalnya jika real time clock itu diminta oleh sebuah online-banking-software sebagai kriteria plausibilitas (kewajaran). Selain itu apabila Anda ingin mengetahui apakah BIOS Anda dapat mengatasi masalah tahun 2000 (Y2K) yang telah dikenal, maka settinglah tanggalnya menjadi tanggal 31.12.1999 dan jamnya menjadi 23:57. Simpanlah settings tersebut dan kemudian matikan komputernya. Setelah lima menit berlalu Anda dapat men-startup komputer itu kembali dan memeriksa tanggalnya dengan bantuan perintah date yang ada di dalam DOS-mode. Jika sekarang yang tercantum adalah tanggal 1.1.2000, maka semuanya beres yang mana pada versi-versi BIOS mulai pertengahan tahun 1995 biasanya seperti itu.
Jika tidak maka Anda kemungkinan harus mencari sebuah BIOS-Update. Setidaknya jika Anda merencanakan untuk tetap menggunakan komputer tersebut di dalam tahun 2000 untuk mengakses data yang sensitif dengan Y2K.
Harddisk
Digunakan untuk mengubah setting untuk harddisk. Semua channel IDE dapat dikonfigurasikan di sini, mulai dari primary master, primary slave, sampai secondary slave. Kolom "Type" digunakan untuk menentukan parameter yang akan digunakan harddisk Anda. BIOS sudah memiliki 46 konfigurasi yang sudah tersimpan. Pilihan "None" berarti tidak ada harddisk yang terpasang. Jika Anda hanya menggunakan harddisk SCSI pilihlah "None" di seluruh channel yang ada. "Auto" berarti akan membuat BIOS melakukan auto deteksi ketika proses booting dilakukan. Proses auto deteksi ini akan terus dilakukan setiap kali komputer Anda melakukan booting. Pilihan ini baik dilakukan jika Anda sering membongkar/pasang harddisk. Pilihan "User" akan memberi anda keleluasaan untuk mengubah parameter harddisk secara manual, masukkanlah parameter yang diberikan oleh harddisk ke dalam kolom-kolom yang ada. Kolom-kolom lain digunakan untuk memasukkan data jumlah cylinder, jumlah head, jumlah SPT (sector per track), LZone (landing zone) dan tipe translasi (Normal, Large, LBA). Saat ini hampir seluruh harddisk berukuran besar (di atas 528 MB) menggunakan mode translasi LBA. Pilihlah "Auto" pada kolom "Mode".
Digunakan untuk mengubah setting untuk harddisk. Semua channel IDE dapat dikonfigurasikan di sini, mulai dari primary master, primary slave, sampai secondary slave. Kolom "Type" digunakan untuk menentukan parameter yang akan digunakan harddisk Anda. BIOS sudah memiliki 46 konfigurasi yang sudah tersimpan. Pilihan "None" berarti tidak ada harddisk yang terpasang. Jika Anda hanya menggunakan harddisk SCSI pilihlah "None" di seluruh channel yang ada. "Auto" berarti akan membuat BIOS melakukan auto deteksi ketika proses booting dilakukan. Proses auto deteksi ini akan terus dilakukan setiap kali komputer Anda melakukan booting. Pilihan ini baik dilakukan jika Anda sering membongkar/pasang harddisk. Pilihan "User" akan memberi anda keleluasaan untuk mengubah parameter harddisk secara manual, masukkanlah parameter yang diberikan oleh harddisk ke dalam kolom-kolom yang ada. Kolom-kolom lain digunakan untuk memasukkan data jumlah cylinder, jumlah head, jumlah SPT (sector per track), LZone (landing zone) dan tipe translasi (Normal, Large, LBA). Saat ini hampir seluruh harddisk berukuran besar (di atas 528 MB) menggunakan mode translasi LBA. Pilihlah "Auto" pada kolom "Mode".
Drive A, Drive B
Bagian ini dapat digunakan untuk mengkonfigurasikan floppy disk yang Anda
gunakan. Pilihan yang ada akan menentukan ukuran dan kapasitas yang digunakan.
Ukuran yang tersedia adalah 3,5" dan 5,25" sedangkan kapasitasnya
bervariasi mulai dari 360K, 720K, 1.2M sampai 2.88M. Pilihlah "None"
jika tidak ada disk drive yang terpasang. Pada beberapa BIOS-setup terdapat
pilihan untuk Floppy Mode 3. Floppy ini adalah floppy disk drive yang biasa
digunakan di Jepang yang merupakan disket berukuran 3.5" dengan kapasitas
1.2M.
Video
Setting ini berhubungan dengan jenis kartu grafik, jadi biasanya "EGA/VGA". Pilihan lain yang ada adalah CGA40, CGA80 atau MONO.
Setting ini berhubungan dengan jenis kartu grafik, jadi biasanya "EGA/VGA". Pilihan lain yang ada adalah CGA40, CGA80 atau MONO.
Halt On
Menentukan apa yang akan menyebabkan PC Anda akan berhenti bekerja (halt).
Pilihan "All Errors" merupakan pilihan yang biasa digunakan dan akan
menyebabkan PC Anda berhenti jika terjadi kesalahan di segala komponen. Pilihan
"All, But Keyboard" akan mengabaikan kesalahan akibat keyboard.
Pilihan-pilihan lain yang ada yaitu "No Errors", "All, But
Diskette" dan "All, But Disk/Key".
Memory
Ini adalah bagian informasi memori yang terpasang pada PC Anda. Base memory umumnya berukuran 640KB, sisanya akan menjadi Extended Memory. Jika ditambahkan dengan Other Memory akan menghasilkan total memori yang terpasang dan ditampilkan pada bagian "Total Memory".
Ini adalah bagian informasi memori yang terpasang pada PC Anda. Base memory umumnya berukuran 640KB, sisanya akan menjadi Extended Memory. Jika ditambahkan dengan Other Memory akan menghasilkan total memori yang terpasang dan ditampilkan pada bagian "Total Memory".
BIOS Features Setup
Virus Warning
Digunakan untuk mencegah terjadinya penulisan ke tabel
partisi harddisk. Hal ini biasa dilakukan oleh virus untuk memperbanyak
dirinya. Untuk mencegah penyebaran virus dan ketika akan melakukan instalasi
sistem operasi baru, pilihlah "disabled". Pada keadaan
"enabled", ketika akan ada penulisan ke tabel partisi maka akan
ditampilkan pesan dalam mode teks. Ketika pesan ini muncul Anda dapat menjawab
"Yes" jika Anda mengijinkan penulisan tersebut dan menjawab
"No" untuk mencegah penulisan itu.
CPU Internal Cache
Digunakan untuk meng-enable/disable CPU Internal Cache (cache-memory
level 1). Cache memory level 1 umumnya berukuran 16 sampai 64 KB, separuh untuk
data dan separuhnya lagi untuk kode perintah. Pastikan pilihan ini berada pada
kondisi "enabled".
External Cache
Digunakan untuk meng-enable/disable External Cache
(cache-memory level 2). Umumnya berukuran 512KB, tapi ada juga yang berukuran
64KB (untuk 386), 128KB (untuk 486 dan Celeron seri A), 512 KB (untuk Pentium
dan Pentium II), 1 MB (untuk Intel Xeon dan sebagian motherboard kelas
Pentium). Seperti CPU Internal Cache, pastikan berada pada kondisi
"enabled".
Kemungkinan terdapat sebuah pilihan "External Cache
Write Mode". Di sini dapat ditentukan apakah akses tulisakan selalu
langsung mendarat baik di dalam cache maupun di dalam main memory atau
mula-mula akan dibuffer di dalam cache untuk kemudian secara per blok akan
dimasukkan ke dalam main memori. Yang terakhir disebutkan ini disebut
"Write Back" sebagai pengganti "Write Through" dan
memberikan sedikit penambahan kecepatan.
Quick Power On Self Test
Proses Power On Self Test (POST) adalah proses
pemeriksaan komponen-komponen PC pada saat komputer melakukan cold boot (ketika
baru dinyalakan atau setelah Anda tekan tombol reset). Dalam proses ini antara
diperiksa integritas memori, kesiapan card-card, dsb. Jika Anda pilih
"disabled" maka proses akan dilakukan lebih lama dan lebih komplit
seperti pemeriksaan memori dilakukan sampai 3 kali. Sedangkan jika Anda pilih
"enabled" maka proses akan dilakukan dalam waktu yang lebih singkat. Jika
Anda memilih "enabled", beberapa harddisk lama dan CD-ROM belum
mencapai keadaan "siap kerja" ketika proses POST selesai
dilaksanakan. Akibatnya harddisk atau CD-ROM Anda akan dilaporkan mengalami
kesalahan ketika POST selesai. Jadi, jika Anda mengalami masalah harddisk
seperti ini, coba ubahlah pilihan ini menjadi "disabled".
Boot Sequence
Digunakan untuk menentukan urutan proses booting yang
akan dilakukan. Jika Anda hanya akan booting dari harddisk pilihlah
"C,A,SCSI" atau "C Only". Jika suatu saat Anda membutuhkan
booting dari disket (misalkan ketika akan melakukan instalasi sistem operasi
FreeBSD UNIX) Anda dapat mengubahnya menjadi "A,C,SCSI". Sedapat
mungkin Anda tidak membuat pilihan "A,C,SCSI" menjadi permanen,
karena jika suatu saat secara tak sengaja meletakkan disket bervirus di drive A
dan Anda melakukan booting dari drive A, maka PC Anda akan memiliki kemungkinan
untuk ditulari virus. Beberapa BIOS memberikan pilihan untuk booting dari
ZIP-drive, LS120-drive serta dari LAN (Local Area Network).
Swap Floppy Drive
Dapat digunakan untuk menukar posisi drive A dan drive B.
Jika Anda buat menjadi "enabled" maka drive A akan menjadi drive B
dan sebaliknya. Dengan demikian Anda dapat melakukan booting tidak hanya dari
satu drive, melainkan dari dua disk drive.
Boot Up Floppy Seek
Apabila pilihan ini berada di posisi "enabled",
maka pada saat booting BIOS akan mencari tahu apakah yang dipergunakan adalah
floppy drive 40 track yang lama atau 80 track yang baru dengan cara
menggerakkan head-nya ke suatu track di atas track 40. Buatlah menjadi
"disabled" untuk mempercepat booting.
Floppy Disk Access Control
Pilihan ini digunakan untuk menentukan hak akses yang
diberikan ke floppy disk. Pilihan yang ada adalah "Read Only" dan
"R/W". Pilihan "Read Only" akan menyebabkan floppy disk Anda
hanya dapat dibaca tanpa bisa ditulis. Pilihan ini dapat digunakan untuk
proteksi agar data dari PC Anda tidak dapat disalin ke luar melalui disket.
Sedangkan pilihan "R/W" adalah keadaan normal, dimana proses baca dan
tulis floppy disk diijinkan. Boot Up Numlock Status Apabila dibuat
"enabled", maka BIOS akan mengaktifkan fungsi numlock pada extended
At-keyboard pada saat booting. Dengan demikian maka blok tombol yang ada di
sebelah kanan akan bekerja sebagai tombol angka dan bukan tombol kursor.
Boot Up System Speed
Menentukan keadaan PC ketika boot up. Jika pilihan ini
tidak ada maka keadaannya adalah "high". Kondisi "low"
digunakan untuk memperlambat PC, dilakukan antara lain dengan mematikan cache
memory.
Gate A20 Option
Menentukan keadaan dari jalur A20 (address bus, jalur
nomor 20). "Normal" merupakan metode yang telah lama dengan
menggunakan keyboard controller, sedangkan "Fast" adalah metoda yang
berlaku sekarang ini dan lebih cepat dengan menggunakan chipset.
Typematic Rate Setting
Apabila dibuat "enabled", maka pilihan-pilihan
berikut ini, yaitu "Typematic Rate (Chars/sec)" dan "Typematic
Delay (msec)" dapat Anda ubah. Pilihan pertama menentukan berapa banyak
karakter yang akan dikirimkan tiap detik ketika dideteksi adanya penekanan
tombol berulang. Sedangkan pilihan kedua menentuan berapa lama sebuah tombol
ditekan agar dianggap sebagai penekanan tombol berulang.
Security Option
Digunakan untuk menentukan kapan password akan
ditanyakan. Pilihan "Setup" akan menyebabkan password akan ditanya
ketika BIOS-setup dijalankan sedangkan pilihan "System" akan
menyebabkan password akan ditanyakan setiap kali PC melakukan booting.
PS/2 Mouse Function Control
Apabila dibuat menjadi "Auto", maka pada saat
booting BIOS akan mencari sebuah PS/2-Mouse. Apabila PS/2-Mouse tidak dapat
ditemukan, maka IRQ 12 akan dibebaskan untuk komponen lain yang memerlukan.
Dengan "disabled" maka tidak akan dilakukan pengecekan tersebut.
PCI/VGA Palette Snoop
Pilihan standarnya adalah "disabled". Tapi jika
Anda menggunakan MPEG card pada slot ISA dan mengalami kesalahan pada palet
warna maka ubahlah menjadi "enabled".
OS Selector for DRAM > 64 MB
Jika Anda menggunakan OS/2 Warp dan memiliki memori lebih
dari 64 MB maka buatlah menjadi "enabled", tapi jika Anda tidak
menggunakan OS/2 Warp atau memori Anda lebih kecil dari 64 MB ubahlah menjadi
"disabled".
System/Video BIOS Shadow
Pada keadaan "enabled" maka isi ROM BIOS sistem
dan video yang lambat akan dishadow (disalin) ke RAM yang lebih cepat sehingga
akses ke BIOS menjadi lebih cepat. Tapi saat ini, pilihan ini kadang-kadang
tidak ada lagi di BIOS karena sudah dilakukan secara otomatis.
Proses shadow ini sangat mempengaruhi sistem operasi DOS
dan aplikasi-aplikasinya. Sedangkan sistem operasi lain seperti Windows 9x
sudah melakukannya secara langsung melalui driver-drivernya.
Integrated Pheriperals
Block Mode
Apabila dibuat "enabled" atau "Auto"
atau "HDD MAX" maka BIOS akan menggunakan block mode untuk transfer
dari/ke harddisk. Block mode adalah cara transfer yang dilakukan per block
(beberapa sektor), sedangkan cara transfer biasa adalah per sektor. Ada kalanya
Anda dapat langsung mengisikan jumlah sektor yang akan diakses secara
bersamaan, misalnya 2,4,8,16 atau 32 sektor. Sedangkan jika Anda buat
"Auto" BIOS akan mendeteksi secara otomatis berapa sektor yang dapat
digunakan secara bersamaan.
IDE PIO/UDMA
Digunakan untuk memilih mode PIO atau UDMA yang akan
digunakan. Masing-masing kanal memiliki pilihan sendiri-sendiri. Pilihan yang
terbaik yaitu "Auto" karena BIOS akan memilihnya secara otomatis
berdasarkan harddisk atau CD-ROM yang terpasang. Mode PIO/UDMA yang dipilih
akan menentukan kecepatan transfer dari harddisk. Mode PIO tercepat adalah PIO
mode 4 dengan kecepatan transfer 16.6MB/s sedangkan kecepatan UDMA tercepat
adalah UDMA mode 2 dengan kecepatan transfer 33.3MB/s.
PCI Slot IDE Second Channel
Dengan ini channel kedua dari sebuah card EIDE di slot
PCI dapat diaktifkan ("enabled") atau dimatikan
("disabled")
On-Chip Primary/Secondary PCI IDE
Digunakan untuk mengaktifkan atau mematikan channel dari
Onboard-IDE-Controller. Ada dua channel yang biasanya telah ada di motherboard,
yaitu primary channel dan secondary channel. Jika Anda buat menjadi
"enabled" maka channel ini akan diaktifkan. Jika Anda ingin mematikannya
maka gunakan pilihan "disabled".
Onboard PCI SCSI Chip
Jika motherboard Anda memiliki Onboard-SCSI-Controller
maka pilihan ini akan tampil. Digunakan untuk mengaktif atau non-aktifkan SCSI
controller yang ada pada motherboard. Jika Anda aktifkan maka controller ini
akan menggunakan IRQ dan DMA tertentu. Jika Anda pilih "disabled"
maka controller akan dimatikan dan Anda dapat menggunakan SCSI controller card
untuk mengakses harddisk atau CD-ROM SCSI Anda.
USB Controller
Pada motherboard yang menggunakan chipset yang mendukung
USB maka BIOS-setup akan menampilkan pilihan ini. Pilihan "enabled"
akan mengaktifkan USB controller sedangkan pilihan "disabled" akan
mematikannya. USB merupakan singkatan dari Universal Serial Bus. Suatu sistem
koneksi peripheral seperti keyboard, mouse, printer, kamera dengan menggunakan
satu kabel saja.
Onboard FDC Controller
Pilihan "enabled" akan mengaktifkan
OnBoard-Floppy-Disk-Controller. Resource yang digunakan oleh controller ini
adalah
Onboard Serial Port ½
Digunakan untuk konfigurasi OnBoard Serial Port. Biasanya
ada dua channel serial port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan
"disabled" akan menyebabkan serial port Anda tidak aktif, sedangkan
pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan. Pilihan-pilihan
lainnya itu antara lain "3F8/IRQ4", "2F8/IRQ3", dsb. Ada
kalanya Anda harus mengganti konfigurasi serial port ketika Anda memasang modem
internal yang menggunakan COM4.
UART2 Mode
Digunakan untuk konfigurasi serial port yang digunakan
untuk komunikasi dengan komponen infra merah. Pilihan "Standar"
digunakan untuk komunikasi normal dengan interface RS-232-C. Sedangkan pilihan
lainnya, yaitu "IrDA 1.0", "IrDA 1.1", "ASK-IR"
digunakan untuk menentukan tipe alat komunikasi infra merah yang terpasang pada
serial port PC Anda.
Duplex Mode
Pilihan "Full" akan membuat komunikasi melalui
infra merah dapat melakukan pengiriman dan penerimaan secara bersamaan
sedangkan pilihan "Half" akan menyebabkan proses pengiriman dan
penerimaan data akan dilakukan secara bergantian.
Onboard Parallel port
Digunakan untuk konfigurasi OnBoard Paralel Port.
Biasanya hanya ada satu channel paralel port yang dimiliki oleh motherboard.
Pilihan "disabled" akan menyebabkan paralel port Anda tidak aktif,
sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang digunakan.
Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain "378/IRQ7",
"278/IRQ5", dsb.
Parallel Port Mode
Di sini biasanya tercantum "SPP",
"EPP" dan "ECP" serta bermacam-macam kombinasi dari
dalamnya sebagai mode operasi untuk paralel port. Berbeda dengan sebuah
Standard Parallel Port (SPP), baik Enhanced Parallel Port (EPP) maupun Extended
Capabilities Port (ECP) bekerja secara dua arah (bidirectional) dan dengan
demikian maka paralel port yang dikonfigurasikan sebagai EPP dan ECP akan
bekerja lebih cepat dibandingkan dengan SPP. Apabila tidak timbul masalah, maka
"ECP/EPP" merupakan setting yang terbaik, terfleksibel dan tercepat.
ECP Mode Use DMA
Menentukan channel DMA yang akan digunakan untuk paralel
port dalam mode ECP. Pilihlah DMA 3 karena pilihan DMA 1 biasanya bentrok
dengan sound card.
Parallel Port EPP Type
Menentukan tipe EPP yang akan digunakan ketika Anda
memilih paralel port dalam mode EPP. Pilihan yang ada adalah "EPP1.7"
dan "EPP1.9" yang lebih baru.
Chipset Features Setup
Setting-setting yang dapat dilakukan pada bagian ini
sangat tergantung dari chipset dan motherboard yang digunakan pada PC Anda.
Jadi, kemungkinan besar isi bagian ini akan berbeda antara satu PC dengan PC
yang lain. Sebagian besar setting tersebut akan berhubungan dengan memori,
yaitu waktu akses memori, timing, wait state dan semacamnya. Pengubahan setting
pada Chipset Features Setup dapat mempengaruhi kinerja sistem secara
keseluruhan. Konfigurasi yang optimal dapat menghasilkan kecepatan sistem
sampai 10% lebih cepat dibandingkan kecepatan sistem pada kondisi yang tidak
optimal.
Auto Configuration
Untuk amannya pilihlah "enabled" dan Anda
tinggal memilih DRAM Speed Selection yang tepat. BIOS akan mengkonfigurasikan
beberapa setting sesuai dengan kecepatan RAM yang Anda miliki. Tapi konfigurasi
yang diberikan oleh BIOS bukanlah konfigurasi yang tercepat, Anda masih dapat
mempercepatnya secara manual.
DRAM Speed Selection
Di sini akan ditentukan kecepatan dari memory yang
dipergunakan untuk FPM- (Fast page Mode) dan EDO-DRAMs (Extended Data-Out).
Waktu akses yang biasa digunakan adalah "60ns" dan "70ns".
Nilai yang benar dapat diketahui dengan melihat ke dalam chip memori yang
digunakan. Pada bagian belakang kode chip-chip itu biasanya terdapat kode
seperti"-70","-60","J7","J6" dsb.
System/Video BIOS Cacheable
Jika dibuat "enabled" maka BIOS yang telah
di-shadow ke RAM dapat di-cache oleh cache-memory. Pilihan "enabled"
akan meningkatkan kecepatan sistem.
8/16 Bit I/O Recovery Time
Di sini Anda dapat men-setting berapa banyak siklus yang
digunakan untuk menunggu antara akses-akses yang akan dilakukan melalui bus
ISA- Dalam kasus biasa di sini cukup diisi dengan nilai "1".
Kadangkala nilai "1" akan menimbulkan masalah dengan beberap card
pada bus ISA, jika Anda mengalaminya ubahlah menjadi nilai yang lebih tinggi.
Power Management
Di sini Anda dapat mematikan ("disabled") atau
menyalakan seluruh pilihan untuk penghematan energi. Jika Anda aktifkan Anda
dapat menggunakan dua konfigurasi yang sudah diberikan yaitu "Max
Saving" dan "Min Saving" sedangkan pilihan "User Define"
digunakan untuk melakukan konfigurasi Power Management secara manual dengan
mengubah beberapa pilihan yang lain.
PM Control by APM
Apabila Anda menggunakan sebuah sistem operasi yang
disertai dengan Advanced power management seperti Windows 95, maka Anda dapat
memberikan pengontrolan penghematan energi pada sistem operasi dengan memilih
pilihan "yes".
Video Off Method
Di sini tersedia bermacam-macam setting bagaimana monitor
harus dimatikan. Pada pilihan "Blank Screen" hanya akan dikirim
tampilan kosong ke monitor. Pilihan "V/H-Sync+Blank" akan turut
mematikan signal-signal sinkronisasi. Pilihan "DPMS Support"
menentukan bahwa display adapter dan monitor diarahkan pada VESA Display Power
Management Signaling.
Modem use IRQ
Di sini dapat ditentukan IRQ yang digunakan oleh modem
yang ada. Jika IRQ ini aktif akan "membangunkan" PC untuk menerima
faksimili atau kiriman data.
Doze/Standby/Suspend Mode
Ketiga setting ini digunakan untuk mengatur lamanya waktu
yang diberikan bagi PC dalam keadaan tidak aktif sebelum memasuki mode-mode
yang ada. Pada mode Doze hanya prosesor dan hard disk yang dimatikan, mode
"Stand By" mematikan harddisk dan monitor sedangkan mode
"Suspend" akan mematikan semua komponen.
HDD Power Down
Menentukan berapa lama yang diberikan bagi harddisk untuk
tidak bekerja sebelum dimatikan oleh BIOS secara software. Beberapa harddisk
lama mengalami masalah jika bagian ini diaktifkan karena setelah
"tidur" harddisk tersebut tidak bisa "bangun" lagi secara
software.
Wake Up Events in Doze & Standby
Berisi daftar IRQ yang dapat membangunkan PC dari mode
Doze atau StandBy. IRQ-IRQ ini biasanya berhubungan dengan hardware tertentu,
misalnya IRQ 4 untuk mouse, 14 dan 15 untuk harddisk. Dalam versi-versi BIOS
yang lebih baru dikenal dengan istilah "Reload Global Timer Events".
Power Down & Resume Events
Di dalam daftar yang kedua ini semua komponen ditandai
dengan "On" yang akan membangunkan komputer dari dalam suspend-mode.
Throttle Duty Cycle
Menentukan persentase clock prosesor dibandingkan clock aslinya
jika prosesor sedang berada pada mode Doze. Makin kecil akan menyebabkan
prosesor bekerja makin lambat pada mode Doze.
VGA-Active Monitor
Apabila pilihan ini berada pada posisi
"enabled", maka aktivitas display adapter akan membangunkan sistem
ketika berada dalam mode Stand By.
CPU Fan Off in Suspend
Apabila diposisikan pada "enabled", maka BIOS
akan mematikan kipas prosesor ketika beda pada mode Suspend. Tapi kipas
prosesor yang digunakan harus mengambil power dari konektor khusus di
motherboard dan tidak langsung dari power supply.
Resume by Ring
Apabila pilihan ini berada pada posisi
"enabled" dan saluran ring-indicator dari interface serial
menunjukkan adanya panggilan masuk pada modem, maka PC akan dibangunkan dari
dalam mode penghematan energi.
IRQ 8 Clock event/IRQ 8 Break Suspend
Jika Anda memposisikan setting ini pada
"enabled", maka real time clock dapat membangunkan komputer dari
dalam mode Suspend; karena IRQ 8 adalah interrupt dari reat time clock (RTC).
PNP/PCI Configuration
PNP OS Installed
Jika Anda pilih "yes" maka
BIOS mengurus pemberian IRQ, DMA dan I/O hanya pada saat booting. Setelah itu
BIOS akan memberikan kemampuan konfigurasi resource pada sistem operasi yang
mampu menangani Plug and Play seperti Windows 9x.
Resources Controlled By
Di sini dengan option "Auto"
dan "Manual" Anda dapat memutuskan, apakah pemberian resources harus
dilakukan secara otomatis melalui BIOS atau setidaknya sebagian dilakukan
secara manual. Jika ada beberapa hardware yang tidak Plug n Play ada baiknya
Anda memilih "Manual" dan Anda dapat mengkonfigurasikan masing-masing
IRQ dan DMA secara manual (lihat "IRQ-x/DMA-x assigned to").
Reset Configuration Data
Digunakan untuk menghapus data PnP
yang tersimpan pada blok ESCD (Extended System Configuration Data). Jika Anda
pilih "enabled" maka BIOS akan menghapus data ESCD, tapi hanya sekali
saja. Setelah itu pilihan ini akan diubah menjadi "disabled" secara
otomatis.
IRQ-x/DMA-x assigned to
Pilihan ini hanya tampil, jika dalam
"Resources Controlled By" telah dipilih option "Manual".
Selanjutnya pilihan ini dapat dipilih dengan "Legacy ISA" atau
"PCI/ISA PnP". Pilihlah "Legacy ISA" jika IRQ atau DMA
tersebut digunakan oleh card yang tidak Plug n Play. Untuk sebuah card
soundblaster 2.0 yang tua misalnya orang akan menentukan IRQ-5 dan DMA-1 pada
pilihan "Legacy ISA".
PCI IRQ Activated By
Digunakan untuk menentukan cara
mengaktifkan IRQ pada bus PCI. Pilihan yang ada yaitu "Level" dan
"Edge". Defaultnya adalah "Level", pada beberapa card
diperlukan pilihan "Edge".
Slot x using INT#
Menentukan IRQ yang digunakan oleh
card yang terpasang pada masing-masing slot PCI. Dapat dimanfaatkan untuk
memecahkan masalah jika ada IRQ yang digunakan oleh card ISA yang tidak Plug n
Play. Jika tidak ada masalah, lebih baik pada pilihan "Auto".
1st/2nd/3rd/4th Available IRQ
Pada pilihan yang juga jarang ini Anda
dapat melakukan pengalokasian interrupt secara eksplisit untuk keempat
interrupt (A sampai D) apabila pengallokasian dengan "Auto"
memberikan hasil yang tidang diinginkan.
PCI IRQ Map To
Dalam pilihan menu ini Anda pilihlah
pengallokasian IDE-interrupt 14 dan 15 yang klasik. Dalam kasus biasa mereka
akan dibagikan dengan "PCI Auto" kepada Onboard-Controller yang
secara khas telah tersedia. Tetapi sebagai penggantinya slot sebuah kartu
PCI-Controller atau dengan "ISA" pemberian kepada sebuah
ISA-Controller juga dapat disetting.
Primary/Secondary IDE INT#
Di sini ditentukan PCI-interrupt mana
yang harus dipergunakan oleh masing-masing dari kedua IDE-channel dari
Onboard-Controller atau dari sebuah card IDE di PCI. Biasanya adalah
"A" dan "B".
Used MEM Base Addr
Option ini membuat reservasi sebuah
range memori utama di daerah sektor upper-memory misalnya untuk beberapa kartu
jaringan ISA yang tua. Akan tampil option "Used MEM Length" untuk
men-setting ukuran memori yang dibutuhkan.
BIOS Features Setup
BIOS Features Setup dapat Anda gunakan untuk melakukan
pengubahan setting terhadap beberapa hal. Bagian yang dapat diubah untuk antara
lain:
CPU Internal Cache
Pilihannya adalah Enabled dan Disabled. Digunakan untuk
mengaktif/nonaktifkan internal cache dari CPU. Pilihlah Enabled untuk
mengaktifkannya. Untuk menguji pengaruhnya, silahkan Anda pilih Disabled, dan
rasakan bedanya.
External Cache
Pilihannya adalah Enabled dan Disabled. Digunakan untuk
mengaktf/nonaktfikan cache external yang dipasang di motherboard. Pilihlah
Enabled. Sama seperti CPU Internal Cache, coba Anda Disabled bagian ini untuk
merasakan sengsaranya komputer tanpa external cache (dan Anda akan tahu mengapa
Intel Celeron harganya jauh lebih murah dari Pentium II).
Quick Power On Self Test
Untuk mempercepat proses booting pilihlah Enabled pada
bagian ini karena akan mempercepat proses pemeriksaan terhadap bagian-bagian
komputer (memori, dsb).
Boot Sequence
Jika Anda jarang atau tidak pernah melakukan booting dari
disket, buatlah urutan pada bagian ini agar langsung melakukan booting dari
hard disk, misalnya : C,A,SCSI.
Boot Up Floppy Seek
Nonaktifkan bagian ini (pilih Disabled) untuk
menghilangkan proses pemeriksaan disk drive pada saat booting.
Quick-Boot
Pada AMI BIOS, jika bagian ini diaktifkan maka AMIBIOS akan memangkas beberapa rutin pada saat POST sehingga dalam waktu kurang dari 5 detik komputer Anda sudah siap melakukan booting.
Pada AMI BIOS, jika bagian ini diaktifkan maka AMIBIOS akan memangkas beberapa rutin pada saat POST sehingga dalam waktu kurang dari 5 detik komputer Anda sudah siap melakukan booting.
Chipset Features Setup
Sebelum Anda melakukan pengubahan pada bagian ini
pengasuh ingatkan agar Anda siap-siap untuk melakukan proses trial and error.
Jangan lupa Anda catat terlebih dahulu setting chipset yang ada sebelum
melakukan pengubahan. Oke, kita mulai saja perjuangan kita ini. Hal yang harus
Anda ketahui terlebih dahulu sebelum Anda melakukan pengubahan setting chipset
paling tidak ada tiga hal: yaitu jenis memori, waktu akses memori dan bus
clock. Jenis memori yang paling menguntungkan untuk pengubahan setting chipset
adalah SDRAM (Synchronous Dynamic Random Access Memory), kemudian EDO (Extended
Data Out) dan yang paling tidak enak adalah jenis RAM standar (FPM=Fast Page
Mode). Waktu akses memori makin kecil makin baik, untuk RAM standar biasanya
70ns, EDO memiliki waktu akses 60ns atau 50ns, sedangkan SDRAM 'ngacir' sampai
10ns. Bus clock bermacam-macam, saat ini biasanya mulai dari 33 MHz dan 40 MHz
untuk kelas 486 sedangkan untuk kelas di atasnya biasanya menggunakan bus clock
50 MHz, 55 MHz, 60 MHz, 62 MHz, 66 MHz, 68 MHz, 75 MHz, 83 MHz bahkan 133 MHz.
Bagi Anda yang suka melakukan overclocking , maka kita akan dapat menggunakan
bus clock yang lebih tinggi, misalkan 75 MHz atau 83 MHz. Misalkan untuk
Pentium 166 MHz (tanpa overclock) dengan bus 66 MHz akan kalah telak dengan
Pentium 133 MHz yang di-overclock menjadi Pentium 166 dengan menggunakan bus 83
MHz (166=83x2). Makin tinggi bus clock
yang Anda gunakan akan menyebabkan kecepatan akses ke segala perangkat menjadi
lebih tinggi. Misalkan kecepatan hard disk, kecepatan memori, kecepatan video
card. Namun penggunaan bus clock yang lebih tinggi akan lebih memungkinkan
terjadinya crash pada komputer Anda. Crash ini biasanya disebabkan oleh waktu
akses memori yang kurang cepat, card-card yang tidak didesain untuk kecepatan
tinggi dan semacamnya. Mari kita lanjutkan pembahasan mengenai setting chipset
pada setup BIOS. Ada banyak pengubahan yang dapat kita lakukan pada chipset.
Tiap BIOS mempunyai jenis setting yang berbeda-beda, jadi satu setting yang ada
pada satu BIOS mungkin saja tidak ada pada BIOS yang lain, walaupun satu merek.
Auto Configuration
Pilihan ini digunakan untuk mengkonfigurasikan beberapa
setting chipset sesuai dengan waktu akses RAM komputer Anda. Jika Anda
mengaktifkan bagian ini, ubahlah setting DRAM Timing sesuai dengan waktu akses
RAM komputer Anda, misalkan 70 ns atau 60 ns. Jika Anda tidak mengaktifkan
bagian ini maka Anda akan memiliki beberapa setting tambahan yang dapat Anda
ubah, seperti DRAM Read Burst, DRAM Write Burst Timing dsb. Kemudian Anda
ubah-ubah setting tersebut dengan aturan sebagai berikut: Angka yang kecil
umumnya lebih baik
contoh: untuk suatu pilihan x333 dan x222, maka pilihan x222 umumnya lebih baik, pilihan 10/6/4 lebih baik dari 11/7/4, pilihan 4 Clks lebih baik dari 5 Clks dsb. Hal ini disebabkan karena umumnya angka-angka tersebut menyatakan waktu atau cycle yang disediakan untuk mengakses memori, sehingga makin kecil waktunya makin cepat komputer Anda bekerja. Enabled umumnya lebih baik dari Disabled. beberapa setting yang aneh hanya mempunyai pilihan Enabled atau Disabled seperti Fast EDO Lead Off, DRAM Enhanced Paging, System BIOS Cacheable dsb.
Fastest jauh lebih baik dari faster, normal, slower apalagi slowest
contoh: untuk suatu pilihan x333 dan x222, maka pilihan x222 umumnya lebih baik, pilihan 10/6/4 lebih baik dari 11/7/4, pilihan 4 Clks lebih baik dari 5 Clks dsb. Hal ini disebabkan karena umumnya angka-angka tersebut menyatakan waktu atau cycle yang disediakan untuk mengakses memori, sehingga makin kecil waktunya makin cepat komputer Anda bekerja. Enabled umumnya lebih baik dari Disabled. beberapa setting yang aneh hanya mempunyai pilihan Enabled atau Disabled seperti Fast EDO Lead Off, DRAM Enhanced Paging, System BIOS Cacheable dsb.
Fastest jauh lebih baik dari faster, normal, slower apalagi slowest
Integrated Pheriperal
Untuk mempercepat hard disk ubahlah setting-setting
berikut:
IDE HDD Block Mode
Aktifkan bagian ini, pada
beberapa BIOS gunakan pilihan HDD MAX. Beberapa hard disk keluaran lama tidak
dapat berjalan dengan lancar jika block mode diaktifkan.
32-bit Access
Pada AMIBIOS jika bagian ini
diaktifkan, maka BIOS akan mengakses hard disk dalam modus 32-bit.
IDE Primary/Secondary Master/Slave PIO
PIO adalah singkatan dari
Programmed Input/Output. Tanpa PIO maka proses ke drive berjalan dengan
perintah langsung dari BIOS, dengan PIO maka BIOS cukup memberi tahu IDE
controller apa yang diminta dan IDE controller yang melaksanakan perintahnya. Pilihlah
auto untuk membiarkan BIOS melakukan setting otomatis. Jika PIO yang dipilih
BIOS bukan 4 (Anda dapat melihatnya pada saat booting), pilihlah mode 4. Beberapa
hard disk yang lama tidak dapat berjalan pada PIO mode 4. Pada bus clock tidak
standar seperti 75 MHz atau 83 MHz kadang-kadang PIO mode 4 akan menimbulkan
kegagalan pembacaan hard disk. Jika Anda mengalami kegagalan pembacaan hard
disk, coba turunkan menjadi PIO mode
IDE Primary/Secondary Master/Slave PIO
Very informative and worthy post. Thanks for the sharing such a precious updates with us.
BalasHapusDell - Inspiron 15.6" Touch-Screen Laptop - 6GB Memory - 500GB Hard Drive - Moon Silver
Dell - Inspiron 17.3" Laptop - 6GB Memory - 750GB Hard Drive - Black